Meneladani Rasulullah dalam berhaji

"Ambillah dariku pelaksanaan manasik hajimu"
pengalaman berhaji di tahun 2006 -2007 ( 18 desember- 25 januari)......................semoga bermanfaat..........selamat menunaikan ibadah haji semoga menjadi haji mabrur dan mabrurah

My hajj moment

Jumat, 24 Agustus 2007

Wuquf di Arafah

9 dzulhizah 1427 H (29 desember 2006 )
Hari ke dua pelaksanaan puncak ibadah haji

Dari Jabir bin Abdillah
" Setelah beristirahat sebentar hingga terbit matahari ( masih di Mina), beliau menuju Arafah. sesampainya di Namirah, disana sudah terpasang kemah,beliau langsung turun dari kendaraannya dan menunggu matahari tergelincir. Setelah itu beliau memerintahkan agar menyiapkan Qashwa dan menuju suatu lembah di Arafah untuk memberikan khutbah.................tatkala waktu zuhur tiba , Rasulullah SAW memerintahkan salah seorang sahabat untuk adzan dan iqamah , lalu shalat zuhur, kemudian iqamah dan langsung melakukan shalat ashar. Diantara kedua shalat tidak diselang shalat apapun dst......................................... Beliau berwuquf di tempat tersebut sambil menghadap kiblat sampai matahari terbenam "
(HR Muslim, Syarah Muslim, VIII:170-195 )


Perkemahan Mina :
Kita melakukan shalat shubuh berjamaah jam 5.35 dan seusai shalat shubuh kita langsung bersiap-siap untuk wuquf di Arafah. Semua jamaah keluar dari kemah permanen di Mina untuk ke jalan raya menunggu bis yang akan membawa kita ke arafah. Bis carteran Maqdis tidak datang2 juga hingga jam 10 siang (ujian kesabaran pertama) Akhirnya pimpinan rombongan berinisiatif mencarter bis umum (seperti bis sekolah yang berwarna kuning). Tanpa Air conditioning, Di tengan matahari Mina - Arafah yang bersinar terik ( Ujian kesabaran ke 2) .
Kita berada di dalam bis lebih kurang 4 jam, karena lalu lintas maceet total......
Karena cuaca sangat panas dan pengap di dalam bis ( kelebihan muatan, sampai ada juga yang berdiri) salah seorang jamaah yang sudah cukup usia sempat jatuh sakit serius sepertinya karena dehidrasi. Tapi Alhamdulillah beliau masih bisa bertahan dan kembali pulih keadaannya.

Arafah:
Kita tiba di Arafah sekitar jam 2 siang waktu setempat Langsung shalat zuhur dan ashar di qhasar dengan 1 azan dan dua iqamah.Setelah itu kita mendengarkan khutbah arafah dari ustadz Syaiful Islam. dan kita juga memanjatkan doa yang sebanyak2nya. Nampak teman-teman jamah maqdis khusyuk berdoa memanfaatkan waktu dimana doa2 kita sesuai janji Allah swt akan di ijabah

dikatakan dalam hadist nabi
"Do'a yang terbaik adalah doa pada hari Arafah"

beberapa teman tampak sesenggukan menahan tangis di antara doa-doanya. Salah seorang teman saya tampak paling khusyuk berdoa..... bahkan hingga semua jamaah selesai berdoa , dia masih melanjutkan doa-doanya. Subhanallah.......

foto koleksi Nurbaiti
Saya sendiri ada sedikit penyesalan, karena tidak begitu khusyuk dalam berdoa. Mungkin karena keletihan yang amat sangat dan cuaca yang panas. dan lagi ada sedikit kekecewaan sedikit dalam hati, karena keadaan di arafah tidak seperti yang saya bayangkan. Kemah-kemah tempat jamaah berwuquf jauh lebih kecil di banding di Mina. Tidak terlihat lautan jamaah seperti yang saya bayangkan... karena semua jamaah berada dalam tenda.Padahal dikatakan dalam hadist nabi bahwa berkumpul di arafah seperti Simulasi berkumpulnya umat manusia di Padang Masyar.........

berdoa di atas bukit arafah
tapi ....................pada saat akan menjelang pulang saya mendapatkan pemandangan yang sangat menyejukkan hati...........dari dalam bis (yang akan mengantarkan jamaah ke Muzdalifah) kita melihat beberapa kelompok Jamaah Haji (Non- Indonesia) tersebar di puncak-puncak bukit Arafah, Diantara keremangan senja mereka tampak khusyuk berdoa sambil memanjatkan tangan tinggi2 ......ada sedikit perasaan iri di hati ini, pinginnya keluar dari bis dan bisa seperti mereka berdoa di Arafah hingga terbenam matahari dan berdoa di tempat yang tinggi dan di alam terbuka dengan pemandangan senja hari yang luar biasa indahnya dan dihiasi oleh langit Arafah yang menakjubkan .
Tapi ........Allah maha tahu keadaan kita, semoga Allah SWT tetap menerima dan mengijabah doa2 kita selama di Arafah dan memaafkan ketidak khusyukan saya khususnya .

Akhirnya, setelah menunggu didalam bis yang tidak bergerak selama 2 jam (akibat dari antrian kendaraan yang akan berangkat dari arafah menuju Muzdalifah pada waktu bersamaan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW ), bis bergerak juga menuju Muzdalifah diantara kemacetan yang luar biasa dan akhirnya setelah lebih kurang 61/2 jam di didalam bis ( ujian kesabaran ke 3), sampai juga kita di Muzdalifah sekitar jam 1.30 dini hari.

Dari semua ujian kesabaran selama menuju...di ....dan saat meninggalkan Arafah. Alhamdulillah.......Jamaah kita tidak mengalami kelaparan seperti yang dirasakan sebagian besar jamaah Indonesia lainnya. Hal ini dikarenakan kita " Tanazul " dari program DEPAG. Kita menyewa kendaraan sendiri dan memakai katering sendiri khusus untuk acara puncak ibadah Haji ( 6 hari) . dikarenakan kita (jamaah Maqdis) ingin meneladani Rasulullah SAW dalam berhaji.
Konsekwensinya ya ada tambahan biaya untuk menanggung semua itu yang saya kira sebanding dengan apa yang kita dapat.