Meneladani Rasulullah dalam berhaji

"Ambillah dariku pelaksanaan manasik hajimu"
pengalaman berhaji di tahun 2006 -2007 ( 18 desember- 25 januari)......................semoga bermanfaat..........selamat menunaikan ibadah haji semoga menjadi haji mabrur dan mabrurah

My hajj moment

Sabtu, 08 September 2007

Hari-hari melempar jumroh

30 desember 2006 (10 dzulhizah 1427 H)
Hari pertama melempar Jumroh:
Setelah kita tiba di Mina, kita tidak langsung melempar jumroh. karena di musim haji tahun ini kita tidak bisa menetapkan waktu melempar jumroh sekehendak hati kita melainkan harus mengikuti peraturan dari Pemerintah Saudi ( sudah terjadwal). Jamaah Maqdis baru bisa berangkat melempar jumroh sekitar jam 9 malam sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sebenarnya kita sudah ingin melempar jumroh sekitar pukul 4 sore, tapi dilarang oleh petugas haji setempat dan tidak dibukakan pintu pagar wilayah maktab kita.
Mungkin pemerintah Saudi punya Alasan tersendiri sehingga membuat jadwal seperti itu mengingat kejadian-kejadian sebelumnya dimana banyak korban berjatuhan pada saat momen melempar jumroh.
Dan ....benar saja karena diatur sedemikian rupa arus lalu lintas menuju ke tempat melempar jumroh relatif lancar. Walaupun kita harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari tenda maktab ...yaitu sekitar 4 km......Kita juga harus melewati terowongan Mina yang terkenal itu. tapi sekali lagi karena terowongan sudah ada 2,satu untuk menuju tempat pelemparan dan satu lagi untuk kembali ke tenda maka situasi di Terowongan juga lancar.

foto: dokumentasi pak Noor.H


Sampai di Jamarat...... Alhamdulillah juga tidak terlalu ramai ( tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya). Sehingga semua jamaah bisa melempar batu dari jarak yang sangat dekat (sampai ke bibir jamarat) dan semua batu bisa mengenai tiangnya yang sudah di buat super lebar dan besar.


FYI ....untuk hari pertama pelemparan kita hanya
melempar untuk jumrotul AQABAH yaitu melontar jumroh 7 kali dengan batu kecil yang dibawa dari Muzdalifah.
Sedang untuk hari2 berikutnya baru kita melempar untuk tiga jumratul, yaitu jumratul ULA dengan 7 batu lalu berdoa, setelah itu untuk jumratul Wustha dengan 7 batu lagi lalu berdoa dan terakhir untuk jumratul AQABAH dengan 7 batu lagi . kalau di total kita membutuhkan 70 batu kecil ( 7 di hari pertama dan 21 untuk tiap2 hari berikutnya)

Selain aktifitas utama yaitu melempar jumroh, kita mengisi hari2 di Mina ini dengan shalat berjamaah bersama yang di imami oleh Ustadz Syaful Islam, demikian juga dengan shalat malam dengan bacaan suratnya yang panjang2 ( maklum Ustadz kan Hafiz) . Walaupun kaki kadang2 terasa tidak kuat karena berdiri shalat terlalu lama tapi setelah difikir2 lagi bagus juga untuk latihan sholat malam sebagaiman shalatnya Rasulullah (walaupun masih belum ada apa2nya dengan shalat malanya Rasul). Hari2 di Mina ini juga diisi dengan tausyiah harian ba'da shubuh masih oleh Ustadz Syaiful Islam.

Tetapi selain aktifitas tersebut kita masih juga bisa melakukan aktifitas lain....seperti jalan2 atau belanja (maklum Ibu2). Karena di Mina ini banyak orang yang berjualan, baik itu di counter resmi maupun kaki limanya. jadi jangan takut kelaparan disini karena banyak yang menjual makanan siap saji seperti nasi kebuli, maupun makanan instan ..pop mie misalnya, buah2 an juga banyak......... Oh ya....kalau sudah sampai Mina jangan lupa membeli kaos kaki rajut, karena kaos kaki rajutnya lucu2,warnanya bagus2 dan harganya juga murah (cuma 4 riyal). Selain buat oleh2 kaos kaki rajut ini juga bisa digunakan langsung disini (malam hari) untuk menghangatkan kaki kita di tengah dinginnya malam di Mina

Hari terakhir melempar Jumroh
Kita sudah bersiap2 menuju jamarat sekitar jam 9 pagi. Jam 11 baru meninggalkan tenda. Suasana di Jamarat lebih penuh dari biasanya. karena hampir semua jamaah mengambil waktunya sesudah zuhur ( waktu yang disunahkan Rasulullah SAW). Kali ini lumayan berat perjuangan untuk ke lokasi jamarat tapi Alhamdulillah tidak terjadi insiden apa2, kita masih bisa tetap melempar dari jarak dekat..............

Setelah jumrah kita semua naik bis lagi untuk kemudian meluncur menuju tempat penyembelihan hadyu(binatang sembelihan) di Kudai . Wah di tempat ini kita melihat kehebatan para penyembelih korban yang menyembelih unta dengan berdiri tanpa di ikat ontanya ataupun di baringkan. Begitu cepatnya mereka menyembelih hewan2 tersebut yang jumlahnya tentu saja sangat2 banyak. Sayang....tempat penyembelihan korbannya agak-agak kotor dan darah berceceran di mana2. sepertinya sistemnya perlu diperbaiki